Minggu, 25 Maret 2018

RINDU !

Bunyi tetesan air dari pelipis matanya mengiringi putaran roda motorku.
Yang perlahan menjauh dari perkarangan semak belukar depan pintu.
Tubuhnya yang kian lama kian mengecil di pandangan mata.
Dan seketika hilang ditutupi pohon beringin tua disudut simpang jalan.

Dengan besar harapan mereka melepasku.
Berharap aku pulang menjadi orang, bukan membawa orang.
Teringat pesannya seperti itu di otak-otakku.
Karena banyak orang yang pergi dan pulang dengan membawa orang lain.
Nan entah siapa disilsilah keluarganya.

Setiap akhir pekan dering telfon berbunyi subuh sekali.
Menanyakan kabar putra kecilnya yang pergi mencari gelar, dan dengan gelar itu berharap bisa memperbaiki nasib hidup keluarganya.
Tak sekalipun tertawa dan tak sekalipun menangis didalam telfon mini model jaman lama dulu.

Tak jarang terbesit dalam diri untuk pulang.
Namun..... aku terlalu sibuk menepati janjiku.
Janjiku pada mereka.
Cinta seumur hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINDU !

Bunyi tetesan air dari pelipis matanya mengiringi putaran roda motorku. Yang perlahan menjauh dari perkarangan semak belukar depan pintu. ...